@ Manusia pemikir
>> Sebelum ngupil, dia akan berpikir keras. Apakah ngupil dengan tangan kiri atau kanan? Lobang hidung yang mana yang harus lebih dulu diupil, apakah yang kiri atau lobang hidung kanan? Tangan mana yang harus masuk ke lobang hidung yang mana? Apakah tangan kanan masuk ke lobang hidung kiri atau sebaliknya? Karena kebanyakan mikir dia pusing sendiri. Akhirnya ga ga jadi ngupil.
@ Si tukang ngutang
>> Dia akan meminjam tangan temannya setiap kali mau ngupil. "Besok gantian" katanya, tapi ga pernah diganti.
@ Tukang ngemil
>> Kalau dia kehabisan cemilan, dia akan memanfaatkan upilnya sebagai cemilan alternatif. Prinsipnya "tak ada cemilan upil pun jadi".
@ Seorang dermawan
>> Berusaha mengumpulkan upil sebanyak-banyaknya. Kemudian dibagikan ke semua temannya. wooow, benar-benar upilerz berhati mulia..
@ Seorang bisnisman
>> Melihat potensi upil, maka dia Berencana menjadikan upil sebagai komoditi eksport yang menjanjikan. Menjadikan upil sebagai souveir khas Indonesia.
@ Orang yang pelupa
>> Ngupil sambil ngemil. Sialnya, dia lupa mana upil mana cemilan.
@ Orang yang perasa
>> Selalu mencicipi upilnya, dan membandingkannya dengan upil orang lain. Bagaimana rasanya?
@ Orang yg gemar memasak
>> Menggunakan upil sebagai pengganti garam.
@ Orang yang beruntung
>> Ngupil dapat harta karun $$$
@ Orang yg Sial
>> Lagi asik Ngupil di tengah jalan, ketabrak Truk.
@ Tukang iseng yang ga punya kerjaan
>> Baca artikel ini sambil ngupil.
Nah, itulah sodara-sodara sekalian, berbagai karakter manusia di lihat dari cara ngupilnya. Baiklah, artikel ini akan saya akhiri dengan sebuah pertanyaan:
