Prototype pesawat antariksa X-37B yang dikembangkan militer Amerika Serikat (AS) telah diluncurkan ke orbit dari Florida.X-37B meluncur dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada Kamis (22/4) pukul 19.52.
Kendaraan militer itu tidak memiliki awak dan akan menorehkan sejarah dalam program antariksa AS.Pesawat itu dapat melakukan ekperimen di luar angkasa dan kembali ke Bumi untuk diteliti dan dianalisis. Dengan panjang 9 meter dan rentang sayap 4,5 meter, pesawat antariksa yang dapat digunakan berulang kali itu memiliki ukuran seperempat lebih kecil dibangdingkan pesawat ulang alik pada umumnya.
X-37B memiliki satu mesin besar di ekor pesawat untuk mengubah letak orbitnya. Jika pesawat antariksa biasanya menggunakan sistem bahan bakar sel,kendaraan militer ini digerakkan oleh panel surya dan baterai ion-lithium. Sebagai proyek militer, tujuan dan besarnya biaya dalam program ini sangat dirahasiakan. Tapi untuk penerbangan pertamanya, para pejabat pemerintah dapat mengevaluasi kinerja, memastikan komponen, dan sistem bekerja seperti yang mereka inginkan.“
Prioritas utama demonstrasi teknologi pada tahap penerbangan pertama ini ialah pesawat itu sendiri,” papar Gary Payton, deputi program antariksa Angkatan Udara AS (USAF). “Kami ingin menempatkan pesawat itu ke orbit,mengecek pintupintu muatan terbuka,panel surya bekerja, mempelajari tentang kontrol ketinggian di orbit dan membawanya kembali ke bumi,” ungkap Payton. X-37B diluncurkan secara vertikal di atas roket Atlas V.USAF menuturkan, kendaraan itu akan digunakan untuk menguji sistem kendali canggih, navigasi dan kontrol, sistem proteksi panas, pelindung dan struktur suhu tinggi.
Pentagon tidak menjelaskan dengan rinci durasi untuk misi ini, tapi X-37B didesain untuk beroperasi di orbit hingga 270 hari. “Dengan hormat, kami tidak tahu secara pasti kapan pesawat itu kembali ke bumi. Itu tergantung pada kemajuan yang kita buat dalam eksperimen di orbit dan berbagai demonstrasi di orbit,” kata Payton. Jika misi rahasia ini selesai, perintah akan dikirimkan dari bumi agar pesawat berbobot 5 ton itu menyalakan mesinnya untuk memasuki atmosfer.
Pesawat itu akan secara otomatis mendarat di lantasan sepanjang 4,5 kilometer di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg,California. Proyek pengembangan X-37B dimulai pada 1999 sebagai salah satu program badan antariksa AS. Tapi NASA lantas menyerahkan proyek tersebut ke Pentagon pada September 2004. Karena itu, USAF saat ini dalam posisi untuk menjelaskan secara terbuka mengenai desain pesawat tersebut. Namun tetap saja, tujuan pengembangan pesawat itu masih dirahasiakan.
Kepala keamanan nasional dan pembuat kebijakan di US Naval War College, Newport, Rhode Island, Dr Joan Johnson-Freese menjelaskan, militer akan mengamati apakah proyek ini memiliki kemampuan baru. “Militer saat ini sedang menunggu apakah sesuatu yang bagus akan terjadi. Jika iya, mereka akan melanjutkannya. Jika tidak, ini akan menjadi salah satu proyek yang masuk ke tong sampang,”tuturnya.
USAF juga telah mengambilalih eksperimen pesawat kedua dari kontraktor utama Boeing.Proyek ini ditargetkan dapat selesai pada 2011. Ada dugaan, tujuan pembuatan pesawat antariksa militer ini bertujuan untuk mempersenjatai ruang angkasa. Payton berdalih, “Saya tidak tahu apakah ini bisa disebut mempersenjatai ruang angkasa. Ini hanya versi terbaru tipe aktivitas pesawat antariksa.
Kami,Angkatan Udara, memiliki misi militer di ruang angkasa dan kendaraan baru ini dalam membantu kami melakukan misi tersebut lebih baik,”tuturnya. Dr Johnson-Freese menduga, salah satu tujuan pesawat antariksa militer itu ialah sebagai “satelit yang dapat bermanuver”. “Satelit konvensional mudah diserang sistem rudal karena mereka mengikuti jalur yang gampang ditebak di orbit dan mudah diketahui. X- 37B mungkin mampu menghindari penembakan oleh persenjataan anti satelit,”katanya.
